Pengembangan Bandara Juwata Belum Sesuai Pertumbuhan Penumpang
Anggota Tim Kunkungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI Agung Budi Santoso menilai pengembangan Bandara Internasional Juwata belum sesuai tantangan yang akan dihadapi kedepan, terutama peningkatan jumlah penumpang. Kondisi ini menurutnya terjadi karena perencanaan dilakukan belum mengacu pada terbentuknya provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
"Sekarang sudah jadi provinsi sendiri dan sudah dibangun ya selesaikan dulu. Kalau dilihat sejumlah kasus, memang selalu lebih cepat pertambahan penumpang dari pada kapasitas bandara, ini harus diantisipasi manajemen Bandara Juwata kedepan," katanya saat meninjau perkembangan penyelesaian Bandara Juwata, di Tarakan, Kaltara, Rabu (30/10/13).
Ia juga mencermati perkembangan 7 bandara perintis dan 2 bandara perbatasan yang terus meningkat di provinsi termuda ini. Fakta ini menunjukkan kebutuhan penumpang pesawat terbang kapasitas kecil di tanah air semakin signifikan.
"Berarti permintaan pesawat dengan kapasitas 20-50 penumpang akan terus meningkat. Ini harus diperhatikan pemerintah dan PT DI sebagai peluang yang harus diantisipasi dengan baik," paparnya.
Sementara itu anggota Tim Kunker Komisi V Hetifah meminta manajemen bandara agar menyiapkan ruang transit yang memadai bagi penumpang dari 7 bandara perintis yang akan melanjutkan perjalanan ke daerah lain.
"Bandara Internasional Juwata akan jadi pintu bagi masyarakat termasuk TKI yang akan melanjutkan perjalanan kembali ke daerahnya dengan pesawat lain. Mereka harus menunggu di ruang transit yang nyaman," tekannya.
Dalam penjelasannya Kabid Keamanan Penerbangan Bandara Juwata, Gozali Panjaitan menjelaskan saat ini penumpang yang dilayani sudah mencapai 1,1juta/tahun, sedangkan perluasan akan mengkerek kapasitas menjadi 2,2juta penumpang. Ia mengakui dengan terbentuknya provinsi Kaltara akhir tahun lalu jumlah penumpang akan meningkat pesat.
"Sekarang Kaltara sudah terbentuk disini akan menjadi pintu gerbangnya, otomatis akan ada pertambahan pergerakan orang," ungkapnya.
Kepada Tim Kunker Komisi V ia memaparkan pembangunan sudah sesuai jadwal dan menyisakan 30 persen pekerjaan. Diperkirakan akhir tahun 2014 nanti terminal baru Bandara Juwata sudah dapat berfungsi. (iky)